Niat. Harus kuat kokoh dan tahan banting plus tekad bulat. Perlu diyakinkan juga ke suami dan keluarga (termasuk pengasuh jika nantinya menggunakan jasa pengasuh saat kita kembali bekerja). Alhamdulillah kalo semua udah sepakat. Ini akan mempermudah eksekusinya nanti.
Persiapan sebelum dan selama kehamilan. Setelah niat kuat. Mulailah cari informasi tentang seluk beluk ASI semenjak kita berniat untuk hamil. Usahakan bisa dapat Obgyn dan RSIA yang track recordnya Pro ASI (Alhamdulilah sekalian Pro Normal). Selama kehamilan kita bisa konsultasi dan mendapatkan pengarahan tentang pentingnya IMD (inisiasi menyusui dini), pentingnya kolostrum, bahwa bayi bisa bertahan 2x24jam setelah lahir tanpa ASI, bahwa bayi setelah lahir lambungnya hanya sebesar gundu, cara membersihkan nipple saat hamil, massage nipple, plus makanan apa saja yang menjadi booster ASI. Sekarang di beberapa RSIA sudah ada klinik laktasi, untuk short cut ya bisa ikutan kelas laktasi. Yang lebih suka google ya monggo google saja. Sesuai preferensi.
Pengalaman saya kemarin selama konsultasi kehamilan sama dr. Harry di Kemang Medical Care (KMC) yang pro ASI dan pro normal. Dokternya enak dan komunikatif. Saya disaranin ambil kelas laktasi tapi engga ambil (males antri karena peserta terbatas plus jauhnya dari rumah itu lho). Lahirannya dengan dr. Putra di Melati Husada Malang. Kurang pro ASI. Tapi enak banget diajak diskusi and sharingnya, saya keukeuh mau IMD dan full ASI abis lahiran. Alhamdulillah bisa. Yeey!
Oia, mumpung masih belum lahiran. Budgetkan pula kulkasnya. Mau pake kulkas 1 pintu or 2 pintu or freezer khusus ASI? Mau beli baru atau sewa? Kemarin saya beli kulkas pintu kapasitas 35ltr. Ternyata freezernya "hanya mampu" menampung 80 botol ASIP (ukuran 100ml) dan 25 kantung ASIP. Apakah ini cukup? Ternyata masih kurang gede buat ASI saya. Kalo ada rezeki lebih boleh beli freezer khusus ASI. Kalo mau sewa juga bisa. Intinya, kalo kita pede Insha Allah ASI melimpah ruah.
Pantang menyerah. Sesaat setelah melahirkan akan ada proses IMD dimana baby akan mencari sendiri nipple ibu dan kemudian menghisap kolostrum yang sangat penting buat daya tahan tubuh baby. Tidak semua ASI ibu akan langsung keluar. Its ok, Mom. Bertahan ya. ASI bisa keluar beberapa hari kemudian dan itu WAJAR. Tubuh perlu waktu untuk merespon bahwa ASI sudah harus diproduksi. Bagi Mommies yang ASInya tidak langsung keluar, bisa lakukan beberapa hal ini:
- Tenang dan rileks. Ini penting ya Mom. Karena hormon oksitosin yang memicu keluarnya ASI akan bekerja dengan baik saat kita dalam kondisi rileks dan tenang.
- Kompres PD dengan air hangat dan kemudian lakukan breast massage. Teknik ini banyak ditemukan di youtube. Pakai saja keyword "breast massage milk for baby". Tekniknya simpel.
- Tetap yakin dan pede bahwa ASI kita bisa mencukupi kebutuhan baby. Tidak banyak enggapapa, kuncinya cukup. Dan semakin sering kita menyusui maka akan semakin banyak pula produksinya. Prinsipnya supply meets demand.
Growth spurt? Ini kondisi dimana bayi terlihat seperti terus-menerus ingin menyusu dan kita pun jadi lelah dan akhirnya menyimpulkan bahwa ASI kita kurang. No, Mom. Ini bukan karena ASI kita kurang. Tapi karena memang periode bayi itu sendiri. Ini akan sering terjadi karena bayi sedang dalam masa perkembangan pesat, dan untuk dia perlu supply energi yang lebih banyak.
Berapa jam sekali bayi harus menyusu? Sesuka dia saja. Karena bayi sudah tau kapan dia memerlukan tambahan energi dengan cara menyusu.
Perlukah makanan booster ASI? Saya pribadi konsumsi susu kedelai mama soya. Ini susu kedelai bubuk yang saya paling suka rasanya. Sayangnya engga ada di toko retail. Saya beli via online shop di fb. Bisa search key word "mama soya". Banyak yang jual. Efektif untuk saya. Dibanding suplemen saya masih cocok dengan mama soya (harganya juga, haha). Mama Soya sekitar 25-28rb per 200gr. Itu untuk pemakaian seminggu, 1 hari sekali dan 2sdm persaji. Saya sukanya minum hangat. Yang paling efektif buat booster ASI adalah perasaan bahagia. Trust me :)
Untuk pengelolaan waktu saat pumping dan cara menyimpannya di artikel "Manajemen ASI ala Ibu Naura (2): Welcome Pumping!" ini ya..
No comments:
Post a Comment