Sunday 19 October 2014

Iga Bakar Pedas

Siapapun yang pernah mampir ke Warung Te*ko atau Waring Le*o pastilah kesengsem sama iga atau konro bakarnya yang memang super endes. Sausnya kental, sambelnya pedes yang menurut saya masih kurang pedes dikiit lagi. Pasangan iga dan sambel bertemu dengan nasi putih hangat. Sungguh menggoda. Tak terasa dua piring nasi bisa dilahap :D

Selain karena pertimbangan kantung yang menjadi tak sehat kalo sering jajan kesana, jarak dan macet pun menjadi salah satu  barrier tersendiri untuk berangkat pergi ke resto itu. Plus, sekarang Naura lagi hebohnya pecicilan dan bikin saya heboh sendiri  kalo lagi pergi makan  keluar. Makannya buru-buru dan ga konsen. Nikmatnya berkurang. Maka, buatlah sendiri iga bakarmu dan santaplah di rumah :D
Ternyata tidak semengerikan yang saya bayangkan kok proses pembuatannya. Terkecuali adalah asap oven yang merebak ke seluruh isi rumah, hehe. Saran saya, jika menggunakan oven portable, ovenlah di luar rumah agar asapnya tidak merebak saat oven dibuka. Gunakan panci presto agar hasilnya maksimal. Struktur daging iga yang kenyal memerlukan extra effort untuk membuatnya empuk dan gampang di cuil saat di santap. Oia, siapkan pula sambel terasi yang pedas agar sensasinya terasa  plus tandingkan dengan segelas besar es teh. Nikmat!! 

Bahan:
  • Iga sapi, 500gr
  • Air 500ml
  • Lengkuas 2ruas, geprek
  • Serai 2tangkai, geprek
  • Daun jeruk purut 4lbr
Bumbu Halus:
  • Bawang putih 5btr
  • Kunyit 2ruas
  • Jahe 1ruas
  • Kemiri 3btr, sangrai
  • Ketumbar 1,5sdt, sangrai
  • Merica 1sdt, sangrai
  • Garam 1sdt
Bahan Olesan:
  • Kecap manis 5sdm
  • Saus tomat 2sdm
  • Saus sambal 2sdm
  • Saus tiram 1sdm
  • Merica bubuk 1sdt
  • Mentega 1sdm
Cara Membuat: 
  1. Cuci bersih iga. Masukkan ke dalam panci presto beserta air, bumbu halus, daun jeruk, lengkuas dan serai. Presto kurang lebih 20 menit. Lalu tiriskan iga. Jangan buang kuahnya. 
  2. Campurkan semua bahan saus olesan dan tambahkan 1sdm air sisa presto. 
  3. Lumuri iga dengan saus olesan. Diamkan satu jam. Lebih juga boleh agar hasil maksimal. 
  4. Oven 30 menit, suhu 230derajat (atau setara dengan api besar selama 30 menit). Buka setiap 10 menit dan olesi  kembali dengan saus olesan. Jika suka lebih gosong, tambahkan saja waktu pemanggangannya. 
  5. Sajikan hangat dengan sambel terasi favorit dan lalapan.
  6. Untuk 4 porsi. 

Soto Ayam Lamongan

Setelah weekend lalu bertema mie, maka weekend ini bertema soto. Inspirasi tema kali ini berawal dari lahapnya suami ketika menyantap Soto Ayam Lamongan di abang-abang (pedagang pinggir jalan). Saya yang asli jawa timur kesindir donk ya kalo suami suka jajan masakan jawa timur yang saya berpotensi (harus) bisa bikin, hahaha. Rasa soto ayam abang-abang ini  beda dengan yang rumahan. Kuah kaldunya berasa beda. Beberapa bilang kuah kaldunya dicampur dengan ikan bandeng.
Trus keinget kalo ada saudara saya  yang suaminya asli lamongan. Namanya Mba Ira. Mba Ira ini buka soto ayam lamongan di Bandung yang laris jadi langganan orang jawa timur yang kebetulan tinggal disana. Mba Ira bilang, coba deh kasih kuah kepala udang. Katanya bikin beda. Kali ini bukan kepala udang yang saya pakai, tapi badan udangnya (kepalanya terlanjur di buang). Ngambil sedikit dari stock  untuk Naura. Minta dikit ya, Nduk! Hasilnya? iyep.. kuahnya berasa beda loh.  Dan satu lagi, kemiri sangrai dan daun jeruk purutnya bikin soto ini makin nendang. Pas banget kemarin cuacanya hot superhot. Jadi cocok seger-seger makan soto. Kemarin sayangnya saya lupa engga dikasih tambahan ceker. Sensasi makan ceker ituu... Sesuatu pokoknya. Next time deh :D

Bahan: 
  • Ayam kampung, 500gr. Ayam lokal juga bisa. Biarkan utuh. 
  • Udang, 100gr. 
  • Lengkuas 1 ruas jari memarkan 
  • Daun jeruk purut 4lbr
  • Daun salam 2 lbr
  • Serai 2 tangkai, memarkan 
  • Air 1ltr
  • Minyak 5sdm untuk menumis
Bumbu Halus: 
  • Bawang putih 5btr
  • Kemiri sangrai 3btr
  • Merica 1/2 sdt
  • Kunyit 3 ruas jari
  • Garam 1,5 sdt
  • Gula putih 1sdt
  • Jahe 1,5 ruas jari
Pelengkap:
  • Telur rebus
  • Sambal khas. Resep ada di bawah. 
  • Jeruk nipis 
  • Daun bawang dan seledri, iris halus 2 sdm
  • Bawang Goreng 
  • Kol/ Gubis, iris tipis
  • Taoge
Cara membuat:
  1. Cuci bersih ayam. Biarkan  utuh. Lumuri jeruk nipis. Biarkan 5menit. 
  2. Panaskan air. Masukkan ayam dan udang. 
  3. Panaskan minyak. Gunakan wajan besar yang cukup untuk menampung air dan ayam. Masukkan bumbu halus, lengkuas, daun jeruk purut, daun salam dan serai. Tumis-tumis hingga harum. Tuang ayam dan kaldunya ke dalam wajan. Percayalah teknik ini membuat masakan lebih sedap karena kerak tumisan bumbu akan larut dengan kaldu. Itulah mengapa saya sarankan menggunakan wajan agak besar. Ribet tapi worth it dengan hasilnya. 
  4. Masukan gula dan garam. Gunakan api sedang. Selagi air bergejolak aduk-aduk dan koreksi rasa. Biarkan agak lama agar bumbu meresap ke ayam. Kurang lebih 15 menit api sedang. 
  5. Angkat ayam dan saring airnya. Gunakan panci yang tadi dipakai untuk merebus ayam sebagai wadah untuk menampung kuah yang di saring. Teknik ini membuat kuah soto tetap bening dan bersih saat akan di hidangkan nanti. Tampilannya akan lebih cantik saat  disajikan. 
  6. Masukkan daun bawang, daun seledri dan 1sdt bawang goreng ke dalam kuah. Tetap buka tutup pancinya selagi masih ada asap mengepul. 
  7. Cara penyajian: suwir daging ayam, beri telur rebus iris, irisan kol dan taoge. Siram kuah. Taburi bawang goreng. Beri pelengkap sambal dan jeruk nipis diatasnya. Sekali lagi, sedikit ribet tapi worth it. 
Sambal khas untuk soto: Rebus 3 cabai merah besar dan 10 cabai rawit. Lalu haluskan dengan tambahan 1 butir kemiri. Tambahkan 2sdm kuah soto. Aduk. Letakkan dalam mangkuk kecil. 

Sunday 5 October 2014

Bakmi Goreng Jawa Pedas

Salah satu yang selalu saya tunggu saat weekend adalah me time di dapur. Biasanya mulai dari hari jumat pagi  udah resah gelisah mau masak apa. Setelah terpilih 3 menu, disimpan dalam memori dan akhirnya yang tereksekusi cuma satu menu saja haha. Bisa karena ketidaktersediaan bahan atau karena keasyikan play date sama Naura n Ayah (baca bermalas-malasan, haha).

Well, weekend kemarin tereksekusi satu menu impian saya setelah ngences lihat brosur rumah makan Thailand dengan tulisan "Bakmi Shanghai". Gambarnya sungguh menggoda. Taburannya, sayurnya, warna keemasannya, ouw ouw... Meriah dan menggoda!! Tapi pas googling  resep ternyata Bakmi Shanghai ini ada campuran selai kacang which is saya engga suka selai kacang. Langsung mundur. Berhubung mood bakmi masih membara, akhirnya bukan Bakmi Shanghai yang saya bikin, tapi bakmi goreng ala ala gitu. Yang warnanya keemasan karena perpaduan kecap dan saus yang oke. Rasanya pedas dan gurih.. Ouwlala.. :D (Untuk penyajian anak-anak, skip saus sambal dan rawitnya ya)

Dan pagi hari kemarin kondisinya kondusif banget. Langsung cuss dapur. Protein hewaninya pakai ayam dan udang sesuai dengan kondisi aktual di kulkas. Sayurnya tetep favorit sawi dan wortel. Mau dikasih kol takut malah keramaian. Prosesnya cepeet. Bikin bakmi ini kuncinya ada di pencampuran kecap dan saus. Jadi kaya di yamin gitu. Ah keburu panjang..  Langsung aja yuk..

Bahan:
  • Mie telur satu bungkus 
  • Daging ayam fillet 150gr, potong kotak kecil
  • Udang 150gr, buang kepala, kulit dan ekornya (kira-kira 15 ekor kecil)
  • Telur 2 butir. Buat orak - arik dan sisihkan. 
  • Sawi  hijau 3 ikat, potong 3cm.
  • Wortel 1 batang, potong korek api
  • Daun bawang 3 batang, iris tipis
  • Daun seledri 1 batang, iris tipis
  • Bawang goreng 2 sdm
  • Kecap manis 3 sdm 
  • Saus sambal 2 sdm
  • Saus tomat 1 sdm
  • Saus tiram 1sdt
  • Air 500ml untuk merebus mie
  • Minyak  goreng 1/2 sdm untuk merebus mie 
  • Minyak goreng 4 sdm untuk menumis bumbu, campur dengan mentega jika suka
Bumbu Halus: 
  • Bawang merah 5btr
  • Bawang putih 4btr
  • Kemiri 2btr
  • Cabai rawit merah 4btr (sesuaikan selera)
  • 1sdt garam
  • 1/2sdt merica
Cara Membuat: 
  1. Panaskan 500ml air dan masukkan 1/2 sdm minyak  goreng. Fungsinya agar mie tidak saling lengket ketika dingin. Setelah air mendidih masukkan mie. Matikan kompor. Tunggu 3 menit setelah mie mulai empuk. Tiriskan. 
  2. Dalam satu  mangkuk, aduk rata kecap, saus sambal, saus tomat dan saus tiram. Masukkan mie. Aduk rata. Pastikan campuran kecap dan saus sudah merata. Teknik ini saya pelajari dari Si Mbak. Bener juga ya. Kecap jadi lebih merata dan tidak overcooked dibandingkan mencampurnya di atas wajan yang menyala. Thank you Mba :*
  3. Panaskan minyak dalam wajan. Masukkan bumbu halus dan tumis hingga harum. Masukkan udang dan ayam.  Tunggu hingga daging ayam dan udang matang.
  4. Masukkan wortel dan irisan daun bawang serta seledri. Aduk rata. Tunggu hingga wortel sedikit melunak. Masukkan sawi dan orak arik telur. Gunakan api sedang. Sawi dimasukkan terakhir agar saat disajikan struktur sawi tidak terlalu lembek dan terasa rasa sawi-nya. 
  5. Masukkan mie kedalam wajan. Aduk rata dan tunggu hingga bumbu terasa meresap. Lakukan koreksi rata. 
  6. Sajikan. Taburi bawang goreng. Tambahkan irisan rawit hijau jika suka. Pastikan bawang goreng yang digunakan masih renyah dan berkualitas baik agar sensasi crispy-nya terasa nendang. 
  7. Untuk 4 porsi orang dewasa.